
Tidore Kepulauan – HumasMAN2Tikep.18/10/2024. MAN 2 Tidore Kepulauan kembali menggelar Shalat Jumat berjamaah dengan nuansa berbeda . Kegiatan ini dihadiri oleh anggota Polda Maluku Utara yang bertindak sebagai khatib, serta Kapolsek Tidore Utara beserta Kanit Reskrim yang memberikan materi kepada para siswa tentang bahaya bullying dan pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial.
Dalam khutbahnya, anggota Polda Maluku Utara Ustad Iptu Baswan Sani, mengajak seluruh jamaah untuk memperkuat iman dan menjaga hubungan baik dengan sesama. Ia menekankan pentingnya akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan pendidikan. “Islam mengajarkan kita untuk saling menghargai dan menjauhi perilaku yang menyakiti orang lain. Jadikan Shalat Jumat ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri,” ujarnya.

Setelah Shalat Jumat, Kapolsek Tidore Utara Ipda. Ariyanto Sukardi,S.Ip.M.Si,memberikan materi kepada siswa-siswi MAN 2 Tikep tentang bahaya bullying. Ia menjelaskan bahwa tindakan bullying bukan hanya dapat merusak mental korban, tetapi juga dapat berimplikasi hukum. “Bullying, baik verbal maupun fisik, bukan hal yang bisa dianggap remeh. Selain bisa menghancurkan masa depan korban, pelaku juga harus siap menghadapi konsekuensi hukum,” tegasnya.

Kanit Reskrim Polsek Tidore Utara Bripka.Fajri, turut mengisi sesi kedua dengan materi tentang bijak bersosial media. Ia mengingatkan para siswa agar lebih berhati-hati dalam berinteraksi di dunia maya. “Apa yang kalian unggah di media sosial akan membentuk citra diri kalian. Hindari konten negatif dan provokatif. Jangan sampai kebebasan bersosial media malah menjadi bumerang,” pesannya.
Kepala MAN 2 Tikep ibu Nurlaila Usman S.Pd, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran dan kontribusi jajaran kepolisian dalam kegiatan ini. “Kami berharap kolaborasi ini dapat memberi wawasan dan inspirasi kepada siswa untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bertanggung jawab,” ujar beliau.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif antara siswa dan pihak kepolisian. Antusiasme siswa terlihat tinggi, terutama saat membahas cara menghadapi bullying dan menghindari jerat kejahatan digital.

Melalui kegiatan ini, MAN 2 Tikep tidak hanya memperkuat aspek spiritual melalui ibadah, tetapi juga memperkaya wawasan siswa dalam menghadapi tantangan sosial di era modern.(ft)*

